Mungkin Yang Anda Cari Ada di Sini

Kamis, 02 September 2010

Grace Natalie


Siapa sangka Grace Natalie Louisa mantan guru? Tapi itulah kenyataannya. Grace, lulusan jurusan aktansi IBII (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia), pernah menjadi asisten dosen di almamaternya. Tak hanya itu. Wanita kelahiran Jakarta 4 Juli ini pun pernah aktif sebagai guru sekolah mingu di gereja.
Grace bersentuhan dengan dunia jurnalistik, bermula ketika SCTV menyelenggarakan kompetisi SCTV Goes to Campus untuk mencari bibit-bibit muda berbakat. Grace mengikuti kompetisi tersebut dan meraih kemenangan untuk wilayah Jakarta. Ketika ditandingkan lagi di tingkat nasional, ia masuk lima besar. Dari sinilah pintu masuk ke dunia pertelevisian mulai terbuka baginya.
Selesai kuliah, SCTV langsung merekrutnya. Di sana ia menjadi salah satu penyiar Liputan 6. Pada tahun-tahun pertamanya sebagai jurnalis ia banyak turun ke lapangan meliput berbagai peristiwa, mulai dari berita kriminal, politik, ekonomi, dan peristiwa-peristiwa sosial lain. Semula ia agak canggung dengan dunia pertelevisian yang sangat dinamis dengan jam kerja yang tidak menentu. Namun itu semua tidak menyurutkan semangatnya, bahkan dari pengalaman-pengalaman inilah Grace digembleng dan perlahan-lahan semakin jatuh cinta pada dunia jurnalistik.
Dari SCTV, Grace pindah ke ANTV, sebelum akhirnya bergabung dengan tvOne sejak awal. Grace, yang sempat mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda dari Januari hingga April 2009, beberapa kali melakukan wawancara ekslusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti misalnya Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta (presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), George Soros, dll.
Tak hanya bertugas di studio, Grace juga masih sering turun ke lapangan melakukan peliputan, termasuk peristiwa-peristiwa yang beresiko. Ia pernah ditugaskan meliput konflik horizontal di Poso. Pada Agustus 2009, Grace meliput penggerebekan teroris Ibrohim di Temanggung, Jawa Tengah. Kemudian penangkapan sejumlah teroris lain di Palembang, Solo dan Jakarta. Menghadapi segala tantangan, Grace selalu berpegang pada prinsipnya, “di mana pun aku berada, harus berkarya sebaik mungkin”
Di dunia maya, Grace adalah salah satu pembawa acara berita terfavorit. Popularitasnya ini ditunjukkan lewat gelar Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
web metrics