Mungkin Yang Anda Cari Ada di Sini

Jumat, 01 Oktober 2010

Bjork


Nama              : Bjork
Tanggal lahir : 21 November 1965
Zodiak            : Scorpio
Lahir di          : Reykjavik, Islandia
Situs web        : http://www.bjork.com
Twitter           : http://www.twitter.com/bjork
Favorit           : Bjork menjadi perempuan musisi panutan banyak selebriti musik dunia lantaran keberaniannya membuat musik yang unik.


Bjork menjadi perempuan musisi panutan banyak selebriti musik dunia lantaran keberaniannya membuat musik yang unik.

Björk Gudmundsdóttir atau Bjork adalah seorang penyanyi, pencipta lagu, komposer, produser musik, aktris sekaligus penulis asal Islandia yang penuh talenta.

Wanita berpenampilan nyentrik ini lahir pada 21 November 1965 dan dibawa ibu serta ayah tirinya ke Reykjavik, Islandia, ketika masih kanak-kanak.

Gayanya yang unik dan eksentrik agaknya terpengaruh dari gaya hidup hippie yang dulu dijalaninya bersama ibu dan tujuh orang saudara. 

Saat usianya menginjak lima tahun, Bjork mulai mempelajari musik klasik. Album pertamanya, yang sebagian besar berisi lagu folk tradisional Islandia dan sejumlah hits internasional yang diterjemahkan ke dalam bahasa Islandia, dirilis pada 1977, ketika ia baru berusia 11 tahun.


Pada tahun 1986, di usianya yang baru 19 tahun, Bjork melahirkan anak pertamanya dari Eldon Jonsson, yang diberi nama Sindri pada tanggal 8 Juni 1986.

Björk hingga kini menjalin hidup bersama dengan Matthew Barney, dan satu orang anak. Tidak disebutkan, apa profesi suaminya. Yang pasti, perjalanan kariernya terus berlanjut, tak terganggu hanya karena lahirnya anak.

Ia juga pernah menjalani hidup yang sama dengan Thor Eldon, dan dikuriniai dua orang anak.

Karir Bjork sebagai penyanyi diawali sejak usia 11 tahun. Namun Bjork baru bergabung dengan grup musik "Spit and Snot" pada tahun (1979).

Sejak itu, Bjork sempat beberapa kali berganti grup musik dari tahun ke tahun. Exodus (1979-1980), Jam-80 (1980), Cactus (1982), Stigrim (1982), Tappi Tíkarrass (1981-1983), Rokka Rokka Drum (1984), PUKL (1984), KUKL (1983-1986), The Elgar Sisters (1983-1986), The Sugarcubes (1986-1992), Hljómsveit Konráðs B - (1989/1990) dan Björk Guðmundsdóttir & Tríó Guðmundar Ingólfssonar (1990). 

Pada tahun 1983, Bjork membangun band KUKL, bersama teman-teman musisinya. Lewat band ini pula, muncul imej bahwa Bjork mulai memainkan musik yang kian beragam, mulai dari Hardcore, Punk, bahkan Jazz.


Lewat KUKL inilah, akhirnya Bjork merilis dua album, "The Eye" yang muncul dari judul buku bacaan favorit Bjork, "Story of the Eye". Sedangkan album keduanya dirilis tahun 1984 yang diberi judul "Holiday In Europe (The Naughy Nought)".

Pada tahun 1997, album yang disebut terakhir dirilis ulang dalam format CD. Masih di tahun yang sama, Bjork mengeluarkan buku kumpulan puisinya 'Um Umat fra Bjork' yang sampul depannya ia desain sendiri.
Masuk tahun 1992, Bjork berkarir sebagai solois dan mengeluarkan album "Debut" yang dirilis pada Juni 1993. Tak lama, Bjork bekerjasama dengan David Arnold dan menggarap lagu "Play Dead" untuk soundtrack film "The Young Americans".

Album-album berikut yang dirilis Bjork secara solo dan sukses melambungkan namanya antara lain "Post" (1994), "Homogenic" (1997), "Vespertine" (2001), "Family Tree" (2002), "Medúlla" (2004), "Army of Me: Remixes and Covers" (2004), "Drawing Restraint 9" (2005) dan masih banyak lagi.


Berkat album-album hitsnya tersebut, Bjork berhasil masuk menjadi nominasi Grammy Award sebanyak 12 kali. Bjork menjadi perempuan musisi panutan banyak selebriti musik dunia lantaran keberaniannya membuat patokan musik yang unik.

Banyak orang menyebut perilakunya nyeleneh, namun tetap dalam koridor musikalitas yang kuat. Contohnya, dalam rekaman album perdananya yang dirilis tahun 1977, Bjork berani memasukkan lagu Beatles "Fool On The Hill" (diterjemahkan ke dalam bahasa Islandia menjadi 'Altur Ut Ur Hol') dan lagu Stevie Wonder 'Your Kiss is Sweet'.

Pada tahun 1979, Bjork tiba-tiba ikut mengkonsep musik rekamannya dan memasuki trend musik baru, yakni punk. Ia membangun band perempuan dan mulai mendandani penampilannya dengan mengecat rambutnya menjadi oranye, dan memberi eye-shadow tebal pada matanya. Bjork sendiri menjadi vokalis dan juga tampil sebagai drummer.

Tapi band ini tak berjalan lama, Bjork cenderung bosan. Kemudian membangun band lain dengan nama Exodus, sebuah band yang memainkan lagu fusion, termasuk karyanya sendiri. Fusion yang dimainkannya tak harus diterjemahkan sebagai bagian dari musik Jazz, tapi juga merambah pada musik punk

Penampilan Bjork lebih tegas lagi tatkala ia muncul ke panggung dengan bendera band 'Jam 80', pada saat itu eksperimen musiknya mulai mengarah ke musik sampling, mekanik dicampur permainan individual sebagai player. Pada tahun ini Bjork lulus dari 'sekolah musik', yang dipelajarinya selama 10 tahun. Ini artinya, Bjork telah belajar musik dan menyanyi sejak usia 5 tahun.

Ia memang belajar musik secara formal pada usia balita di sekolah musik Barnamusikskoll Reykjavikur. Di sekolah ini Bjork mempelajari teknik menyanyi, main piano dan flute. Ia juga belajar main drum secara otodidak. Waktu itu, kritisi mulai menyebut musik yang dimainkan Bjork adalah pure punk pop. Jenis musik ini direkam dalam film dokumenter Islandia berjudul Rokk Reykjavik, dan Bjork mulai tampil lewat video klip. Pada tahun 1982, Bjork muncul dengan 2 band sekaligus, Purrkurr Pillnikk dan Peyr.

Karir Film

Selain itu, Björk juga menggeluti dunia akting dengan debut filmnya "The Juniper Tree" (1990). Menyusul film suksesnya "Dancer in the Dark" (2000), "Screaming Masterpiece" (2002). 

Penampilannya dalam sebuah film "Dancer in the Dark", berhasil membuat Bjork memenangkan Best Actress Award pada Cannes Film Festival 2000.


The Juniper Tree, adalah film black & white yang memakai bahasa Inggris. Bjork memerankan remaja bernama Margit, dengan konflik keluarga.

Film ini menurut Bjork adalah film artistik, bukan film komersial biasa.

Ia memang menyukai eksperimen macam itu. Pada tahun 1987, untuk pertama kalinya Bjork membuat album dalam teks bahasa Inggris, dengan lagu hit "Birthday" yang dalam versi Islandianya berjudul "Ammeeli".

Pada tahun 1987, Bjork kembali berakting, kali ini untuk TV play berjudul "Broken Glass".

Selain dikenal dengan seleranya yang unik dan cenderung eksentrik,  dalam setiap karyanya, penyanyi yang baru merilis koleksi terbatas berjudul "Voltaic" (2009) ini, selalu berani bereksperimen menentang industri musik mainstream. Dibalik itu semua, ia juga seorang aktivis yang lantang menyuarakan pendapat dan mendedikasikan diri dalam berbagai aksi humanis.

Sebagai salah satu duta Unicef, ia banyak berperan dalam berbagai aktivitas sosial. Peran tersebut bahkan banyak menginspirasi Bjork dalam menulis lagu-lagu di album terakhirnya. Misalnya saja lagu "Earth Intruders", yang ditulis Bjork setelah kunjungannya ke Aceh pasca tsunami. 

Selain itu, single lain berjudul "Declare Independence" ditujukan Bjork untuk menyuarakan sikap antikolonialisme ke seluruh dunia.


Dalam konser turnya di China tahun lalu, Bjork menyanyikan lagu ini dan melafalkan kalimat ''Tibet! Tibet! Tibet!'' menjelang lagu berakhir, sehingga menuai kontroversi. Pasalnya, Tibet sendiri dikenal gigih memperjuangkan kemerdekaan mereka sejak dikuasai China pada 1950. Konser Bjork tersebut dianggap sebagai sebuah propaganda politik, dan sikapnya dipandang melanggar hukum dan melukai perasaan rakyat China. 

Sebelumnya, Bjork juga sering membawakan "Declare Independence" untuk mendukung berbagai pergerakan kemerdekaan lainnya. Misalnya pada 1990, ketika ia bermain dalam dua konser "Tibetan Freedom" di Amerika Serikat. Selain itu, ketika tampil dalam sebuah pertunjukan di Tokyo, ia mendedikasikan "Declare Independence" untuk Kosovo, yang pada waktu itu baru saja menjadi negara merdeka. 

Bjork juga dikenal memiliki perhatian khusus terhadap masalah lingkungan hidup, dengan terlibat dalam berbagai kampanye. Salah satunya melalui Nattura Campaign, yakni sebuah pergerakan lingkungan hidup di Islandia yang ia dirikan bersama beberapa rekan lainnya.


Penyanyi kelahiran 21 November 1965 ini ingin pemerintah Islandia memanfaatkan keterpurukan ekonomi sebagai kesempatan untuk membersihkan lingkungan. Bjork tidak main-main, ia sangat marah atas rencana pembangunan dua pabrik pengolah aluminium besar di Islandia. Ia mendesak pemerintah mempromosikan sumber bahan bakar alami.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
web metrics