Mungkin Yang Anda Cari Ada di Sini

Kamis, 12 Agustus 2010

Aku dan Diriku (Hanya Ingin Kau Tahu)


Sabarku, masihkah tersisa di dalam hatiku?
kucari wujudmu di antara tumpukan puing hati
satu… dua… tiga… ternyata masih ada tersisa tiga
lembut kusisipkan satu di antara denyut jantungku
perlahan kusematkan satu lagi menutup luka sayapku
dan yang terakhir kugantungkan di puncak harapku
semoga tiga sabarku cukup tuk sambut hadirmu

Hatiku, bilakah terisi kembali dengan harapan baru?
terkadang keyakinan itu membuat bibirku tersenyum kaku
sesaat kemudian menghadirkan pedih yang menyisakan pilu
kucoba bertahan dan berusaha untuk terus melawan rapuhku
akankan semua ini segera berlalu atau malah semakin menyatu
menyatu dan membuat tubuhku membiru hingga terbujur kaku
aku tidak tahu karena semua harapku masih saja terlihat semu

Darahku, mungkinkah dapat mencair seperti dulu?
kuusap darah beku yang menggumpal di permukaan lukaku
kucongkel satu persatu gumpalan beku yang menutup pintu hatiku
pedih dan perih kuresapi dan kunikmati dengan menahan rasa ngilu
kugigit bibir, kurapatkan kelopak mata, tak ingin ada orang lain tahu
saat perih tak tertahankan, tak sadar aku mengaduh dan membuat riuh
Cukup! Pedihku hanya untuk diriku. Tak akan pernah kubagi sedihku

Anganku, mampukah menggapai mimpi indahku?
dengan dua sayap yang sudah rapuh dan tidak lagi utuh
kucoba melayang dan berputar ke setiap perkampungan
puncak gunung itu terlalu terjal dan penuh dengan bebatuan
aku tidak yakin sanggup mencapai puncaknya tanpa bantuan
tenagaku sudah terlalu lesu, asaku tinggal tersisa seujung kuku
dan aku ragu, bilakah ada yang tulus merengkuh rapuhku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
web metrics