Mungkin Yang Anda Cari Ada di Sini

Kamis, 12 Agustus 2010

Bercengkrama dengan jiwa ; Aku dan renungan semalamku ( Sekedar makhluk fana )


Jiwaku, malam ini aku ingin mengingatkan kamu sesuatu
satu rahasia kehidupan yang sebetulnya bukan rahasia lagi
awal dari ada adalah tiada dan kelak akan kembali menjadi tiada
seperti terbit dan tenggelamnya sinar sang surya di atas langit sana
kehidupan kitapun tidak jauh beda diciptakan hanya fana belaka
segala yang kita punya tidak ada satupun yang akan abadi
pasang dan surutnya samudera tidak dapat diprediksi
manis dan getirnya rasa hanyalah variasi semata

Jiwaku, ketika manis menyelimuti
terkadang hati berubah menjadi jumawa
sepertinya hanya bahagia yang dapat kita rasa
layaknya berjalan di atas angin, hidup sangat berwarna
bumi terlihat sangat kecil dan seperti ada di dalam genggaman
mimpi melambung tinggi sehingga menggoyahkan iman di dada
mata dibuat buta pada sengsara yang tak henti mengincar kita
segala yang menyapa sungguh akan terasa sangat indah
membuai rasa sehingga melupakan asal mula kita ada
tak terpikir adanya batas akhir dari kehidupan

Jiwaku, di kala getir menyentil
tak jarang hati berubah menjadi sangat kerdil
sepertinya hanya sesak dan hampa yang dapat kita rasa
laksana terhempas ke dasar lembah, hidup bak fatamorgana
bumi seperti mencibir dan membuat sekujur tubuh terasa menggigil
semangat hidup menguap sehingga berubah menjadi gelap dan pengap
angan dan harapan lenyap seolah hanya kita saja yang menderita
segala yang menyapa sungguh akan terasa sangat menyiksa
membutakan rasa bahwasannya sengsara hanya sementara
tak sadar pada ujian yang seharusnya dapat ditaklukan

Jiwaku, ingatlah selalu pesan dari nuranimu
pada dasarnya semua manusia diciptakan sama
berawal dari kolaburasi antara sel telur dan sperma
kemudian ditiupkan roh ke dalam masing-masing jiwa
menjelma sebagai manusia yang serba tidak sempurna
tak satupun dapat meminta untuk diciptakan serupa

Jiwaku, besar dan kecil hanyalah wujud kasat mata
kaya dan miskin merupakan bagian dari ujian sementara
kekurangan dan kelebihan hanya penyeimbang keunikan dunia
tidak ada beda kita dan mereka yang berpesta di megahnya istana
tidak beda juga kita dan mereka yang menjerit di neraka dunia
hanya garis nasib semata yang membuat kita seperti beda

Jiwaku, jadikanlah pasang dan surutnya materi
sebagai wujud dari ujian untuk bisa lebih menempa diri
menguatkan pijakan kaki agar dapat semakin kokoh berdiri
jangan biarkan hembusan beragam rasa goyahkan asa di dada
ingatlah selalu bahwa segala yang menyapa hanya untuk sementara
pada akhirnya semua makhluk d dunia akan sirna dan binasa
tak satupun dapat menolak yang menjadi kehendak-Nya
hanya Dia yang kuasa merubah takdir kita
karena kita hanyalah makhluk fana
dalam satu wujud boneka nyata
dari tiada, ada, lalu tiada
semuanya sama
fana semata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
web metrics