Mungkin Yang Anda Cari Ada di Sini

Kamis, 02 September 2010

Ratna Dumila


Di layar kaca, dengan balutan blazer warna gelap, Ratna nampak anggun berwibawa. Namun begitu usai siaran, Ratna kembali ke sifat aslinya: centil, periang, humoris, dan spontan. Spontanitasnnya sering diwujudkan dalam cletukan lucu, atau dengan bersenandung di kantor. “Saya adalah sebuah buku yang terbuka. Semua orang bisa langsung kenal dan mengetahui siapa saya tanpa waktu lama,” ujar ibu seorang putri yang manis, Rameyza Alya Hakim ini.
Penyuka bebek goreng dan motor bebek yang asli Surabaya itu mengawali karirnya sebagai reporter dan presenter di Trans TV. Sarjana hukum lulusan UNAIR kelahiran 20 Desember 1983 ini memang lebih suka bergelut di dunia broadcast, ketimbang menghafal pasal-pasal usang KUHP.
Tentang namanya, yang disebutnya “Jawa banget”, Ratna justru bangga pada orang tuanya yang telah memilih nama indah untuknya. Dalam blog pribadi Ratna bercerita tentang sejarah namanya, disebutkan:
“...ketika tinggal di Magetan, Jawa timur (saya lupa SD kelas berapa) pernah suatu malam Bapak dan Ibu mengajak saya ke Madiun yang jaraknya tidak terlalu jauh. Saat itu ada pementasan ketoprak Siswo Budoyo. Di suatu lakon rupanya diceritakan ada seorang putri dari Bupati Madiun yang bernama Raden Ayu Retno Dumilah. Di situ, lakonnya diperankan seorang wanita cantik, molek, dengan suara merdu namun sekilas saya menangkap ada sisi ketegasan dari tokoh Retno Dumilah itu.
Soal cerita lengkap sosoknya, sekali lagi karena masih kecil saya tidak nyambung. Sekilas adalah Raden Ayu Retno Dumilah adalah seorang putri yang tidak ingin tunduk dalam kekuasaan Mataram yang mengirimkan utusan Sutawijaya. Saat berperang, Retno Dumilah dengan Sutawijaya kalah dan menjadi tawanan Mataram, namun pada akhirnya Retno Dumilah ini dijadikan istri oleh musuhnya sendri si Sutawijaya itu (heroik betul sejarah nama saya, ya??). Tapi dari malam itulah setidaknya saya tahu bahwa nama Retno Dumilah yang akhirnya diadaptasi oleh Bapak Ibu saya menjadi Ratna Dumila adalah bermakna baik, ada sejarah Jawa dan menyiratkan arti keberanian serta pantang menyerah.. Kurang lebihnya begitu..”

baca blog Ratna Dumilah di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
web metrics