Jurnalis: Henny Irawati
Jurnalperempuan.com-Jakarta. Bertempat di Markas Besar (Mabes) Polri Jakarta, Rabu (23/1) lalu, melantik Rumiah sebagai Kepala Kepolisian Banten. Perempuan kelahiran Tulungagung tersebut menggantikan Brigjen Pol. Timur Pradopo yang sekarang menjabat sebagai Kepala Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) Polri.
Menurut keterangan Sutanto, sebagaimana dikutip Antara, “Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki itu telah dibuktikan dengan diangkatnya Rumiah sebagai Kapolda.” Lepas dari itu, Sutanto menilai Rumiah akan jadi pasangan yang tangguh menjaga keamanan Banten karena bersanding dengan Gubernur Banten yang juga perempuan.
Karier Rumiah yang lahir pada 19 Maret 1978 itu dimulai ketika lulus dari Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Surabaya. Pada tahun 1978 dia masuk kepolisian melalui jalur Sekolah Perwira Militer Sukarelawan (Sepa Milsukwan) Angkatan Bersenjata RI (ABRI, kini TNI). Kemudian dia terus meningkatkan kariernya dengan menempuh pendidikan di Sekolah lanjutan Perwira (Selapa) Polri (1990), Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad, 1995), dan Sekolah Staf Perwira Tinggi (Sespati) Polri (2003).
Sebelum mendapat amanat sebagai Kapolda, Rumiah pernah menjabat Kepala Kors Siswa Sekolah Polisi Wanita (Korsis Sepolwan) pada 1997, Perwira Madya (Padya) II Staf Personel (Spers) Polri (1998), Wakil Kepala Sekolah Polisi Wanita (Waka Sepolwan, 1999), Kepala Sepolwan (1999) dan Kepala Bidang (Kabid) Produk Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri 2006.
Ketika ditemui sehari setelah pelantikan Rumiah menyatakan, "Posisi saya sebagai Kapolda ini selain suatu kebanggaan bagi kaum perempuan Indonesia, sekaligus tantangan yang harus kita jawab melalui peningkatan kinerja kerja yang baik." Sebagai perempuan, tugas ini menjadi tantangan yang sangat berat, karena selain harus menyiapkan strategi keamanan bagi kota yang memiliki pelabuhan Merak tersebut, Rumiah juga tetap mengemban tugas sebagai istri dan ibu dua orang anak.
Di situlah letak kelebihan Rumiah. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengungkapkan, ini pembuktian bahwa perempuan layak juga menjadi pemimpin. Kesempatan untuk berkiprah di ranah publik haruslah dibuka seluas-luasnya untuk perempuan juga. Berdasarkan temuan Antara, sejumlah pengamat pun menyatakan optimistis Rumiah dapat mengatasi berbagai masalah keamanan di wilayah Banten. "Secara psikologis, perempuan itu lebih peka dan punya idealisme tinggi dibandingkan laki-laki, sehingga saya optimistis beliau mampu menjalankan tugasnya dengan baik," kata pengamat hukum dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, Muhyi Mohas.
Rumiah sendiri belum menetapkan target 100 hari pertama dalam periode kepemimpinannya. Sejauh ini dia masih akan meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh Kapolda lama. "Kita terlebih dahulu pelajari secara matang tiap-tiap masalah sejauhmana persoalannya, baru kemudian kita menentukan langkah-langkah," katanya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar